TIMES KALTIM, SINGARAJA – ekolah Menengah Pertama Negeri 4 Singaraja (SMPN 4 Singaraja) berhasil meraih penghargaan bergengsi sebagai sekolah terbaik tingkat nasional dalam pelaksanaan pendidikan anti-korupsi, yang diberikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI).

Penghargaan ini diperoleh setelah SMPN 4 Singaraja ketika mengikuti program Anti Korupsi Akademi (AKA) dan dievaluasi melalui platform Jaga.id.

Kepala Sekolah SMPN 4 Singaraja, Putu Budiastana, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini dan berterima kasih kepada tim KPK RI yang telah mengapresiasi usaha sekolahnya dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada para siswa.

Sekolah yang berlokasi di Desa Sambangan, Kabupaten Buleleng, Bali, ini mengimplementasikan sepuluh nilai karakter anti-korupsi melalui program yang dikenal dengan akronim "Jumat Bersepeda Kaka." Nilai-nilai ini meliputi kejujuran, kemandirian, tanggung jawab, keberanian, kesederhanaan, empati, kepedulian, disiplin, dan kerja keras.

Penerapan nilai-nilai ini tidak hanya terjadi dalam proses belajar mengajar, tetapi juga dalam berbagai program inovasi pendidikan yang mendukung implementasi kurikulum merdeka. "Implementasinya bukan hanya pada proses belajar mengajar saja, tetapi juga ditanamkan dalam berbagai program-program inovasi pendidikan yang ada termasuk terkait implementasi kurikulum merdeka," kata Budiastana, Rabu (28/8/2024).

Kristianti, perwakilan dari tim KPK RI bagian Pendidikan, menjelaskan bahwa SMPN 4 Singaraja dipilih sebagai sekolah terbaik karena inovasi dan konsistensi dalam menjalankan program pendidikan anti-korupsi. Menurutnya, komitmen sekolah ini dalam membangun budaya anti-korupsi sangat inspiratif dan layak menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia.

Setelah mengikuti pembinaan intensif di Jakarta, sekolah-sekolah yang terpilih diminta untuk fokus pada salah satu dari tiga dimensi penilaian: dimensi karakter, dimensi keteladanan, dan dimensi tata kelola. Prestasi SMPN 4 Singaraja diharapkan bisa memotivasi sekolah lain untuk lebih serius dalam mengimplementasikan pendidikan karakter, khususnya anti-korupsi, demi mencetak generasi muda Indonesia yang berintegritas, sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045. (*)