TIMES KALTIM, BONTANG – dir="ltr">Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Neni Moerniaeni dan Agus Haris mendaftar di KPU Bontang untuk maju di Pilkada Bontang 2024, Rabu (28/08/2024) sekitar pada pukul 09.00 WITA.

Dengan membawa kurang lebih 5 ribu massa, pasangan Neni Moerniaeni dan Agus Haris berjalan kaki dari sekretariat Tim Pemenangan Neni Moerniaeni dan Agus Haris menuju ke Kantor KPU Bontang.

Ketua DPD Golkar Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam mengakui, besaran massa dipastikan dari masyarakat yang mendaftar saat dilakukan pendataan di Sekretariat Tim Pemenangan Kota.

“Pendaftar di Sekretariat itu ada 5000 orang, jadi segitu,” ucapnya kepada media ini.

Sementara Neni Moerniaeni dalam konferensi persnya menyampaikan bahwa hajatan untuk maju Pilkada Bontang 2024 merupakan bagian dari kepeduliannya melihat kondisi Bontang yang perlu dibenahi. Sesuai taglinenya BERBENAH Neni dan Agus Haris.

“Masih banyak lagi soal kesehatan selain stunting yang harus zero, masalah HIV AIDS, sipilis sampai masalah air bersih, dan masih banyak lagi,” ujar Neni.

Neni juga menyinggung soal isu yang mengaitkan dirinya dengan dinasti politik. Ia menegaskan dirinya dan keluarga tidak punya niat sedikitpun untuk menjadikan Bontang semena semena dikelola untuk kepentingan keluarga. 

“Sekali lagi tidak ada niatan saya dan keluarga akan menguasai kota Bontang, karena suami, anak, menantu sampai cucu saya sudah diprediksi akan ikut berpolitik. Tidak sedikitpun terbesit dari hati saya. Murni untuk mewakafkan sisa hidup saya untuk Bontang,” ungkap mantan Wali Kota Bontang itu.

Neni menyebut bahwa apa yang dilakukan selama ini merupakan upaya yang jauh hari dilakukannya bersama keluarga. Tak hanya anaknya menjabat Ketua DPRD Bontang namun suaminya sebagai anggota DPD RI pun merupakan usaha dari dirinya dan keluarga. 

“Selama 2 tahuh kami menampung aspirasi warga Bontang. Saya selama ini juga mendampingi suami, Andi Sofyan Hasdam pada kontestasi pemilihan legislatif sebagai DPD RI pada Februari lalu, turun bersentuhan dan mendengar langsung keluhan juga harapan masyarakat Bontang," ungkap Neni Moerniaeni (*)