TIMES KALTIM, BONTANG – Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Basri Rase dan Chusnul Dhihin (Basri- Dhihin) resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bontang pada Rabu (28/8/2024).

Tepat pukul 14.30 Wita rombongan massa yang diperkirakan mencapai lebih dari 3.000 itu datang dengan menggunakan kendaraan. 100 meter sebelum tiba di kantor KPU Bontang rombongan berjalan kaki bersama Basri-Dhihin.

Diiringi pemuda dan pemudi dengan berpakaian Dayak, Jawa, hingga Bugis, Bapaslon Basri-Dhihin yang menggunakan baju warna biru muda tampak dielu-elukan oleh pendukungnya sepanjang menuju kantor KPU di Jalan Awang Long itu. Sesekali teriakan ‘sekali lagi’ dipekikkan massa yang hadir penuhi sepanjang jalan. 

Usai memasuki ruangan pendaftaran bersama istri dan ketua tim dan partai pendukung di Gedung Husni Kamil Malik, Bapaslon Basri-Dhihin melakukan konferensi pers. 

Sejumlah program yang sudah dilakukan selama 3 tahun hingga peningkatan program menjadi isu dalam setiap pertanyaan yang dilontarkan awak media.

Basri Rase-Chusnul Dhihin Saat Konfrensi Pers di halaman kantor KPU Bontang (Foto: Kusnadi/TIMES Indonesia)

Terkait Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) tetap menjadi program prioritas bagi pasangan yang diklaim pasangan nusantara tersebut. 

“Belajarlah sampai ke negeri Cina, itu kata Rasulullah yang kita makna perlunya orang Bontang untuk menjadi berkualitas di saat kita punya uang yang berlimpah,”ujar Basri Rase.

Masih soal SDM, Basri Rase juga menjanjikan pemberian beasiswa pendidikan komprehensif mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga perguruan tinggi (S1). 

“Nanti kami akan beri beasiswa dari Sekolah Dasar hingga tingkat S1,” tutur Basri.

Program ini sudah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bontang. 

“RPJMD Kita diakui terbaik di Kaltim, silahkan cek RPJMD Sekarang atau Wali Kota Sebelumnya,”lanjutnya.

Selain itu, pelatihan bersertifikat juga akan diberikan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan kualitas SDM di sektor itu.

Begitu pun soal banjir menjadi salah satu konsen Basri-Dhihin dalam melanjutkan sisa program penanganan banjir hingga tuntas.

“Permasalahan banjir di Kota Bontang sudah teratasi hingga 60 persen. Penyelesaian proyek pembangunan bendungan pada tahun ini Insya Allah dapat menjadi solusi dalam penanganan banjir,” tutup Basri. (*)