TIMES KALTIM, JAKARTA – Mulai 2025, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan resmi mengintegrasikan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) ke dalam kurikulum sekolah. AI bisa dihadirkan sebagai mata pelajaran pilihan, bagian dari mata pelajaran lain, atau kegiatan ekstrakurikuler. Implementasinya mengacu pada dokumen resmi seperti Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025, Naskah Akademik “Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial” (Februari 2025), serta panduan penggunaan Generative AI untuk perguruan tinggi (Ditjen Dikti, Juni 2025).
Tujuan integrasi ini tidak sekadar menambah mata pelajaran, tetapi menyiapkan generasi muda agar tidak hanya menjadi pengguna teknologi, melainkan pencipta solusi digital. Misalnya, siswa dapat membuat chatbot pengingat jadwal, menganalisis data sederhana untuk proyek sains, atau memanfaatkan AI untuk menulis ide cerita kreatif.
Materi Apa Saja yang Dipelajari?
Pembelajaran AI dirancang bertahap dan sesuai usia, sehingga tetap mudah diakses dan menyenangkan. Fokusnya bukan hanya membuat robot, tetapi juga mengembangkan aplikasi praktis yang bisa digunakan sehari-hari. Beberapa kompetensi inti meliputi :
- Dasar teknologi digital: memahami cara komputer memproses data dan logika digital.
- Pemrograman dasar: menggunakan bahasa ramah pemula, seperti Scratch atau Python, untuk proyek sederhana.
- Machine Learning ringan: menerapkan konsep dasar ML pada eksperimen sederhana, misalnya game yang “belajar” dari interaksi pemain.
- Etika dan literasi digital: menggunakan AI secara bijak, menjaga privasi, dan menghindari penyebaran informasi salah.
Pendekatan project-based learning menekankan praktik nyata. Contohnya, siswa bisa membuat chatbot sekolah, aplikasi pengingat jadwal, atau game edukatif yang dikoding sendiri.
Manfaat Bagi Siswa
Integrasi AI memberikan manfaat nyata bagi perkembangan siswa :
- Kreatif dan kritis: siswa tidak hanya menggunakan aplikasi, tetapi juga menciptakan inovasi baru.
- Kesiapan kerja di masa depan: keterampilan terkait data, coding, dan teknologi semakin diminati di berbagai bidang.
- Kemampuan memecahkan masalah (problem solving): siswa terbiasa mencari solusi, bukan sekadar mengenali masalah.
- Etika digital: belajar membedakan informasi valid dan hoaks serta menggunakan teknologi secara bertanggung jawab.
Tantangan Implementasi
Tidak semua sekolah memiliki akses infrastruktur yang sama. Faktor penting meliputi koneksi internet, perangkat digital, dan kapasitas guru. Selain itu, perlindungan data siswa dan evaluasi materi agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi mutakhir menjadi hal yang tidak kalah penting.
Koneksi internet yang stabil dan handal menjadi kunci sukses penerapan AI di sekolah. Infrastruktur yang memadai memungkinkan siswa mengakses materi online, menjalankan coding, dan mempresentasikan proyek tanpa gangguan. Beberapa penyedia layanan internet, seperti Fiberzone, menawarkan paket yang mendukung pembelajaran digital di kota-kota seperti Bali, Nusa Lembongan, Nusa Penida, Surabaya, Malang, dan Makassar.
Integrasi AI di kurikulum bukan sekadar penambahan mata pelajaran baru. Ini adalah langkah strategis untuk membekali generasi muda dengan keterampilan digital, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Keberhasilan program ini bergantung pada kebijakan yang jelas, kesiapan guru, fasilitas memadai, serta pendekatan pembelajaran berbasis praktik. Dengan dukungan infrastruktur digital yang tepat, potensi siswa untuk menjadi pencipta solusi teknologi dapat lebih optimal, sekaligus menyiapkan mereka menghadapi era digital yang terus berkembang.
Informasi Layanan Internet untuk Pembelajaran Digital
Fiberzone menjangkau beberapa wilayah termasuk Bali, Nusa Lembongan, Nusa Penida, Surabaya, Malang, dan Makassar.
Website: www.fiberzone.id | WhatsApp: 0811 3191 954 (Surabaya, Malang & Makassar) | 0878 8888 0380 (Bali, Nusa Lembongan & Nusa Penida) | Instagram/TikTok: @fiberzoneid (D)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pentingnya AI di Kurikulum Pendidikan Indonesia 2025
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |