TIMES KALTIM, BONTANG – Program urban farming di wilayah RT 18 kelurahan Api Api Kecamatan Bontang utara Kota Bontang berkembang baik. Kelompok Urban farming yang diberi nama Guyub Rukun itu sudah dikelola mandiri selama 2 tahun.
Oleh Pupuk Kaltim melalui program CSR nya pun turut melalukan pembinaan. Tak ketinggalan pemerintah Kota Bontang melalui program stimulan, melakukan kegiatan penanaman hydroponik.
Untuk menuju lokasi urban farming ini lokasinya tidak sulit, menuju kesana cukup dengan kendaraan roda 2, pasalnya kita akan menemukan jalan sempit dengan ukuran kurang dari 1,5 meter.
Bak sebuah lokasi tanaman sayur, memasuki area ini kita akan diperlihatkan tanaman labu putih yang menjalar diatas kepala orang yang menyusur gang kecil berada dibelakang era mart jalan awang long.
Berjalan sedikit menuju lokasi urban farming, kita disambut hamparan rumput berlatar lapangan voli warga. Dibelakangnya sudah tertulis papan nama Kelompok Urban Farming Guyub Rukun RT 18 Kelurahan Api Api.
Saat di lokasi, berbagai tumbuhan dominan sayuran tampak tumbuh subur diatas tanah langsung dan berpolybag. Sayur sawi, terong, lombok dan tanaman obat tumbuh subur di halaman seluas 50x 20 meter.
Ketua RT 18 sekaligus ketua kelompok urban farming Guyub Rukun, Sugiarto berharap dukungan lebih besar dari pemerintah guna mengembangkan potensi produksi urban farming.
Kebutuhan kecil namun banyak seperti ketersediaan stok poliybag dan tabulapot bisa membantu menekan operasional yang mesti dikeluarkan.
“Kami butuh pengembangan dan pembinaan lebih intens dari pemerintah, supaya hasilnya bisa lebih besar yang nantinya bisa menyuplai tidak hanya warga sekitar tapi bisa memenuhi kebutuhan pembeli diluar warga,”ujarnya.
Sementara Sekretaris Camat Bontang Utara, Irmita Prima Ningrum mengapresiasi upaya warga untuk mengelola Urban farming. Hal ini menurutnya dapat mengurangi beban dapur dan menambah pendapatan keluarga. Mengkonsumsi sayur organik lanjutnya sehat untuk keluarga tanpa menggunakan pestisida kimia, tentu sayur yang dihasilkan lebih sehat.
"Urban farming ini merupakan bisnis yang menjanjikan mengingat bahan pangan yang kita konsumsi termasuk sayur mayur sebagian besar dipasok dari luar Bontang. Berapapun hasilnya insya Allah akan membantu serapan pasar,”ujarnya.
Lokasinya yang cukup luas sebaiknya dijadikan sentra pendidikan dan pembibitan sayur yang sehat dengan penggunaan kompos oleh buatan sendiri pula. Sehingga dapat menyuplai permintaan pasar meski skala kecil.
Kedepan lanjut Irmita, jika ada pembibitan yang dihasilkan, nantinya dapat didistribusikan ke pekarangan rumah warga untuk pembesaran hingga panennya pun oleh warga yang dikoordinir ketua RT dan kelompok-kelompok Urban Farming Guyub Rukun.
“Kami datang untuk memastikan kebutuhan Kelompok diwilayah ini apa, jadi kami memastikan hadir ditengah masyarakat yang membutuhkan, tujuannya untuk membantu pengembangan,”tutup Irmita yang didampingi Kepala seksi Pemberdayaan masyarakat Rully adi Putra. (d)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Urban Farming di Api-Api Berkembang Baik, Kecamatan Bontang Utara Lakukan Pengembangan Program
Pewarta | : Kusnadi |
Editor | : Imadudin Muhammad |